Common Mistakes di IELTS Writing Test

Bagikan Artikel

Share on facebook
Share on twitter
Share on email
Share on whatsapp

For scholarship hunters, academician, English language enthusiast, International English Language Testing System atau IELTS, merupakan salah satu sertifikat bahasa Inggris yang sering dijumpai dan bukan hal yang asing hingga saat ini. Sertifikat ini menjadi salah satu bagian berkas yang penting karena berpengaruh terhadap penilaian untuk diterima atau tidaknya seseorang (khususnya non-native English speaker) yang hendak melanjutkan studi ke berbagai kampus yang ada di US, UK, Canada, Australia, dan beberapa negara di Asia. 

Bagi sebagian orang yang pernah mengambil official test IELTS, tes ini terbilang gampang-gampang susah. Nah, that’s why kali ini MinSo mau ngebahas tentang beberapa kesalahan yang sering dilakukan atau common mistakes oleh IELTS Test Takers. Kali ini, MinSo mau membahas tuntas kesalahan umum saat Writing Test Task 2. Biar kamu bisa prevents kesalahan ini, dan ada gambaran tentang persiapan apa yang harus kamu lakukan agar bisa meraih target skor IELTS yang kamu inginkan. Daftar kesalahan-kesalah ini MinSo ambil dari YouTube channel E2 IELTS dan juga dari website IELTS Australia. Berikut daftar lengkapnya:

Not varying your sentences and not including subordinate clauses

Maksudnya adalah variasikan paragraf dengan tipe-tipe penulisan kalimat seperti menggunakan: simple sentences, compound sentences, complex sentences, dan lain-lain. Lalu, menurut Merriam-Webster Dictionary, subordinate clauses itu: a clause that does not form a simple sentence by itself and that is connected to the main clause of a sentence. Contohnya: I cooked a lot because I was starving, nah “because I was starving” inilah yang dinamakan subordinate clause (subordinate conjunctions → after, although, as if, whenever, whereas, since, etc. kamu juga bisa pakai relative pronouns seperti who and which).

Writing less than 250 words or more than 350 words (note: quality over quantity)

Mungkin beberapa test takers nggak aware sama ini. Padahal, kita harus benar-benar sesuai sama ketentuan ini. Jadi, kalo perintahnya jawaban minimal 250 kata, maka kita harus menulis pas 250 kata atau lebih, quality over quantity. As simple as that. So, keep it in mind ya Sob!

Only partially answering the essay question

Ini diibaratkan  kalau kamu ditanya, “mau makan mie goreng atau mie rebus?”, tapi kamu cuman jawab “mie aja”. Jadi, kamu nggak jawab pertanyaannya dengan clear atau jelas. Atau, bisa jadi jawabanmu keluar dari topik (out of topic). Dalam penjelasannya juga, E2 IELTS menekankan kalo di Writing Test nanti ada kemungkinan: 1 atau 2 pernyataan dan 1 atau 2 pertanyaan.

Lacking a ‘position’

Next, untuk menjawab pertanyaan di Writing Test, kamu ada kemungkinan diminta untuk, contohnya, setuju dengan suatu argumen atau tidak setuju dengan sebuah argumen. Kamu harus memilih salah satu sisi, dan follows with penjelasan yang padat dan clear tentang alasan kenapa kamu memilih sisi itu, nggak plin-plan.

Over-using or under-using linking words (discourse markers or cohesive devices)

Kamu cukup gunakan beberapa linking words seperti first, secondly, on the other hand, in addition, as a result, etc. Jangan sampai setiap kalimat kamu pakai linking words. Kesalahan ini akan mempengaruhi coherence and cohesion dari penilaian Writing Test kamu. So, jangan kurang tapi jangan kelebihan juga. And yes, practice!

Not enough paragraphs and incorrect format

Masih dengan coherence dan cohesion, bagaimana kamu membagi kalimatmu ke paragraf, ini juga bisa memengaruhi skor. Maka dari itu, dilansir dari website IELTS Australia, ada 2 cara jitu: use paragraph for each idea (1 ide 1 paragraf) dan leave a space between each paragraph (beri jarak setiap paragrafnya). Thus, format atau alur kamu menulis juga berpengaruh. So, masih dilansir dari website yang sama, buat susunan paragraf menjadi: Introduction → Body paragraphs → Conclusion. Dan, jangan jadikan paragrafmu dalam bentuk points, sub-headings, dan/atau numbers.

Partially addressing question

Hampir sama dengan kasus sebelumnya, kesalahan ini juga saat kamu nggak jawab pertanyaan dengan sepenuhnya. So, sangat disarankan untuk membahas view pertama dan view kedua (jika diminta untuk menjawab 2 view, intinya ikuti perintahnya ya!) di paragraf yang berbeda. Lalu diikuti dengan paragraf dari pendapatmu sendiri (jangan lupa pendapatmu disampaikan dengan jelas ya). 

Spelling errors and typos

Selanjutnya, kesalahan yang mungkin terdengar sepele, tapi ini berpengaruh banget, lho. Contohnya, their jadi thier, because of jadi because off, dan on the ground jadi on the grand. Jangan sampai apa yang kamu jelaskan udah sesuai dengan perintahnya, udah clear dan runtut, tapi ternyata kamu ada typo. Kan jadi sayang banget ya…. 😢

Using inappropriate memorised language, phrases and cliché

Maksudnya adalah, jangan menulis dengan bahasa dan style yang terkesan “dipaksakan”. Jadi tulis dengan kata-katamu sendiri, dan jangan menggunakan terlalu banyak frasa. Berdasarkan sumber yang sama dengan dua kesalahan sebelumnya, jangan menggunakan frasa yang terkesan dibuat-buat atau memorised phrases seperti: in a nutshell, I pen down by saying, there are pros and cons, this essay will discuss, dan lain-lain.

Using surveys and research to support opinion

Writing Test pada IELTS ini bukan essay akademik yang mungkin biasa kamu tulis. Jadi, jangan gunakan data survei atau penelitian. Tapi, ambil berdasarkan pengalamanmu dan evidence dari kamu sendiri karena penguji nggak bisa ngecek survey dan penelitian yang kamu kutip itu nyata atau tidak.

Itu dia kesepuluh common mistake buat IELTS Writing Test Task 2. Jadi ada bayangan kan, persiapan apa aja yang harus kamu lakukan, topik atau kesalahan apa aja yang bisa terjadi secara nggak sadar, dan mungkin kamu baru tahu kalau, misalnya, nulis yang nggak sesuai sama perintahnya itu ternyata termasuk kesalahan seperti pada poin kedua, writing less than 250 words or more than 350 words (note: quality over quantity. Mungkin ada yang terpikir kalo nulis yang banyak itu bisa menjadi poin plus seperti di beberapa case. However, ini nggak berlaku di IELTS, which means, harus sesuai dengan perintahnya. Kalo disuruhnya nulis nggak lebih dari 250 kata, ya kita jangan nulis lebih dari itu, atau kamu malah dapet pengurangan karena nggak sesuai sama ketentuan, wah jangan sampe nih, Sob. 😱

Therefore, persiapan IELTS itu super penting, jangan mendadak kayak tahu bulat ya. 😆 Nah, kamu mau dibantu persiapan IELTS bareng expert biar bisa meraih skor yang tinggi atau sesuai dengan target skormu? Atau mau meningkatkan skor IELTS-mu? Langsung aja persiapan sama master-nya di IELTSpresso!

Nah, buat belajar IELTS bareng IELTSpresso, kamu bisa cek kelas persiapannya di sini:

IELTS Live Class atau IELTS Bundling Test

Jangan lupa pantau terus informasi terupdate seputar beasiswa, IELTS, dan study abroad di Blog IELTSpresso! Kamu juga bisa cus ke Instagram dan TikTok IELTSpresso! ✈️ 🎓

🌟 GOOD LUCK 🌟

Artikel Terbaru Lainnya

WeCreativez WhatsApp Support
Customer Support kami siap membantu kamu!
👋 Halo, Jangan ragu bertanya ya