Beasiswa Chevening adalah salah satu program beasiswa paling diminati di Indonesia. Dibiayai pemerintah Inggris, beasiswa ini memberikan kesempatan bagi semua orang di seluruh dunia untuk menempuh studi S2 di Inggris.
Salah satu faktor mengapa Chevening begitu diminati adalah karena skala bantuan yang diberikan, yaitu meliputi tuition fee, biaya perjalanan PP, tunjangan kedatangan, pembuatan visa pelajar, tunjangan keberangkatan, biaya hidup bulanan, hingga subsidi tes kesehatan.
Melihat banyaknya peminat Chevening, seleksi beasiswa ini pun menjadi sangat kompetitif. Namun, jangan cepat putus asa, karena kamu tetap berkesempatan besar untuk lolos beasiswa ini jika tahu tips dan triknya.
Dilansir dari Retno Lestari, awardee Chevening lulusan Loughborough University, ini dia 7 don’ts yang harus kamu hindari ketika mendaftar beasiswa Chevening.
Don’ts #1: Visi yang Tidak Jelas
Setiap calon awardee Chevening harus memiliki visi yang jelas terkait studinya di masa depan. Visi ini biasanya tertulis di dalam essay motivation letter.
Beberapa hal yang harus dipikirkan tentang visi adalah “Apa atau siapa yang ingin saya bantu selepas studi saya?”, “Mengapa harus berkontribusi di bidang X?”, “Bagaimana caranya?”, serta “Keahlian atau pengetahuan yang belum saya miliki sehingga harus mengambil S2?”
Poin-poin ini hanya bisa muncul kamu sudah menggali potensi diri, melihat diri sendiri di masa depan, memantau masalah yang ada di sekitar, serta melihat apa solusi yang bisa kamu ciptakan berdasarkan keahlianmu.
Don’ts #2: Essay yang Tidak Berkesinambungan
Salah satu requirement dalam Chevening adalah menulis 4 essay dengan tema leadership, networking, study plan, dan career plan.
Nah keempat essay ini harus membentuk narasi yang koheren, yaitu di dalam satu payung topik sebagai acuan.
Jangan sampai kamu menulis esai leadership tentang pekerjaan sebagai jurnalis, lalu kamu malah membahas kewirausahaan sosial di essay career plan.
Don’ts #3: Terlalu Fokus Soal Karir
Meski di seleksi Chevening ada essay tentang career plan, kita tidak disarankan untuk membuat pekerjaan sebagai tujuan akhir. Misalnya, jangan sampai kamu mengakhiri essay dengan poin bahwa kamu ingin pulang untuk membantu perusahaan tempatmu bekerja.
Mindset yang tepat seharusnya adalah melihat pekerjaan sebagai alat untuk mencapai visi yang lebih besar, misalnya untuk berkontribusi kepada masyarakat atau negara.
Don’ts #4: Terlalu Sombong
Dalam seleksi beasiswa manapun, para kandidat memang didorong untuk “menyombongkan” kualitas diri dan prestasinya. Namun, terlalu banyak bragging terkadang dapat membuatmu terkesan tidak rendah hati.
Karena itu, coba ubah gaya bahasa dalam essay-mu sehingga tidak ada kesan terlalu menyombongkan diri. Misalnya, kamu bisa mengurangi kata “I” atau “saya” di awal kalimat.
Don’ts #5: Terlalu Banyak Pakai Jargon Asing
Ketika menulis essay, terkadang ada dorongan untuk memakai istilah atau jargon khusus yang hanya bisa dipahami oleh orang-orang di bidang studimu.
Namun, kamu harus ingat bahwa panitia Chevening belum tentu berasal dari bidang yang sama denganmu. Ujung-ujungnya, mereka akan kebingungan membaca essay-mu. Oleh karena itu, penting untuk minta kenalanmu di luar bidang studi untuk membaca essay agar memastikan semua orang paham isinya.
Don’ts #6: Essay Kurang Memberikan Konteks
Semua essay untuk Chevening harus ditulis secara terstruktur, yaitu dimulai dari penulisan konteks.
Misalnya dalam essay leadership, kamu harus jelaskan dulu apa makna leadership versi kamu, mengapa itu penting, dan apa pengaruhnya atas aspek personal dan profesional. Setelah penjelasan konteks ini, barulah kamu bisa memberikan contoh pengalaman leadership yang pernah kamu jalani.
Don’ts #7: Tidak Pede Saat Wawancara
Satu hal yang sangat penting dalam wawancara Chevening adalah kepercayaan diri. Ketika kamu insecure dan tidak yakin sama kemampuan diri, maka kamu tidak akan bisa meyakinkan para interviewer Chevening.
Cara untuk membangkitkan rasa pede adalah dengan menjadi diri sendiri dan menganggap diri sebagai “tamu kehormatan”, bukan tahanan. Hadiri ruang wawancara dengan semangat dan kepala tegak, karena kamu sangat layak untuk mendapatkan beasiswa itu!
Nah itu dia 7 poin yang harus kamu hindari dalam seleksi Chevening. Semoga tulisan ini dapat membantu kamu dalam menyempurnakan isi essay serta mengubah pola pikir dalam seleksi beasiswa ya!
Masih belum yakin bisa lolos beasiswa ke luar negeri? Butuh mentor untuk membimbing kamu dalam perjalanan mendapatkan beasiswa? Yuk ikuti program scholarship mentoring IELTSpresso berikut ini:
Scholarship Mentoring
Sobat IELTSpresso yang ingin meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris, kamu bisa ikut IELTS Live Class bareng tutor-tutor IELTS yang sudah berpengalaman. Cek kelas persiapannya di sini:
IELTS Live Class atau IELTS Bundling Test
Jangan lupa pantau terus informasi terupdate seputar beasiswa, IELTS, dan study abroad di Blog IELTSpresso! Kamu juga bisa cus ke Instagram dan TikTok IELTSpresso!
Sumber: https://www.indonesiamengglobal.com/