Australia adalah salah satu negara favorit tujuan studi bagi warga Indonesia. Selain ada banyak pilihan kampus dengan peringkat tinggi sedunia, pemerintah Australia juga memberikan banyak kesempatan beasiswa bagi calon mahasiswa Indonesia, yakni lewat beasiswa AAS. Tapi, tahukah kamu kalau ada banyak perbedaan antara menjalani studi di Australia dan Indonesia?
Dikutip dari Karisa Elisabeth Lokita, alumni University of Queensland, ini dia beberapa perbedaan besar yang mungkin bakal kamu temukan kalau kuliah di Negeri Kangguru ini.
-
Ekspektasi Akademik yang Lebih Demanding
Kalau kamu kuliah di kampus bereputasi tinggi di Australia, kemungkinan besar kamu akan terkejut dengan standar tugas-tugas di sana. Semua tugas, mau itu individu atau tugas kelompok, harus dikerjakan dengan serius dan membutuhkan critical thinking skill yang tinggi. Kamu juga perlu catch up materi yang cepat karena tak sedikit kampus yang memiliki silabus padat. Misalnya materi yang dipelajari 1 tahun di kampus Indonesia bisa diajarkan 1 semester saja di kampus top Australia.
Selain itu, karena wajib berbahasa Inggris, cukup banyak orang Indonesia yang kaget dengan standar bahasa Inggris untuk pengerjaan tugas-tugas. Walaupun kamu merasa kemampuan bahasa Inggris cukup baik, kamu tetap harus memberikan effort maksimal untuk menyesuaikan standar bahasa akademik.
Walaupun begitu, beberapa kampus seperti University of Queensland memiliki tenaga pengajar yang sangat profesional sehingga kriteria penilaian bisa dipahami oleh mahasiswa. Selain itu, materi-materi diajarkan dengan jelas, bersamaan dengan adanya “tutorials” yaitu kelas kecil yang bikin pengalaman belajar kita lebih maksimal.
-
Fasilitas yang Modern dan Mendukung Proses Belajar
Tak seperti kampus Indonesia, Australia punya universitas yang menyediakan fasilitas perpustakaan 24 jam yang bisa menjadi rumah kedua bagi para mahasiswa. Ditambah lagi dengan adanya Wi-Fi, kursi yang nyaman, AC, dan vending machine, dll, perpustakaan jadi tempat yang cocok buat mengerjakan tugas sehari-hari.
Nah kalau kamu ketinggalan ikut kelas tertentu, kampus Australia punya fasilitas “blackboard” yaitu website online yang berisi PPT dosen, recording kelas, dan pertanyaan latihan untuk ujian.
-
Pengalaman Non-Akademik Lebih Luas
Di Australia, ada banyak kegiatan non-akademik yang bisa kamu pilih, mulai dari kerja part-time, volunteering, dan magang. Tak seperti di Indonesia, kegiatan ini dapat memberikan exposure yang lebih luas dalam hal networking dan pertemanan. Soalnya, di Australia kamu lebih mungkin untuk bertemu orang-orang berbeda warga negara dengan kultur berbeda.
Nah itu dia beberapa perbedaan mendasar dari pengalaman studi di Australia dan Indonesia. Kalau kamu butuh mentor untuk membimbing kamu dalam perjalanan mendapatkan beasiswa kuliah di Australia, kamu bisa ikut program scholarship mentoring IELTSpresso berikut ini:
Sobat IELTSpresso yang ingin meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris, kamu bisa ikut IELTS Live Class bareng tutor-tutor IELTS yang sudah berpengalaman. Cek kelas persiapannya di sini:
Jangan lupa pantau terus informasi terupdate seputar beasiswa, IELTS, dan study abroad di Blog IELTSpresso! Kamu juga bisa cus ke Instagram dan TikTok IELTSpresso!
Sumber: www.indonesiamengglobal.com