Salah satu hal yang tidak dapat terlepaskan ketika kita memutuskan untuk melanjutkan studi ke luar negeri adalah adanya pengalaman terkejut karena perbedaan budaya, terlebih jika negara yang kita tuju memiliki budaya yang sangat berbeda! Mungkin sobat disini sudah banyak yang mengetahui soal fenomena ini, namanya culture shock! Culture shock pada dasarnya sangat normal dan wajar terjadi apalagi ketika kita baru pertama kali menapakkan kaki ke negara baru, atau bahkan baru pertama kali ke luar negeri! Tapi, kalian tahu gak kalau ada loh beberapa cara untuk mengatasi culture shock ketika sedang studi di luar negeri. Culture shock sendiri memang tidak bisa kita hindari, namun tentu bisa kita atasi agar tidak berdampak negatif hingga memengaruhi kesehatan fisik maupun mental kita sehingga proses belajar kita tidak terganggu. Hmmmm, apa aja ya caranyaaa? 😀 Yuk simak artikelnya hingga selesai yaaa!
Mencoba Terbuka dengan Perbedaan
Salah satu hal mengatasinya adalah dimulai dari mindset kita sendiri! Pertama, tanamkan diri bahwa perbedaan yang terjadi dan baru kita rasakan itu adalah hal normal, dan wajar! Jangan menganggap sebuah perbedaan sebagai hal negatif atau ancaman terhadap diri kita, karena jika begitu, maka kita akan merasa terancam, tersingkirkan, atau bahkan menjadi tidak percaya diri dalam menjalani kehidupan baru di luar negeri. Akibatnya, proses adaptasi kita terhadap lingkungan baru tersebut akan terganggu dan berhenti, sehingga kita akan terus terganggu dengan adanya culture shock! Jika ada hal yang menurut kita tidak sesuai dengan budaya atau kebiasaan saat di Indonesia, atau bahkan bertentangan, maka kita cukup menghormati dan mengetahuinya, dan tidak perlu dipikirkan secara mendalam apalagi khawatir berlebihan tentang hal tersebut. Perbedaan budaya adalah hal normal yang pasti akan kita alami, namun mencobalah untuk terbuka dengan berbagai macam perbedaan tersebut!
Take time to Step Back!
Jika ada suatu kondisi yang menyebabkan kalian sangat shock dengan budaya atau kebiasaan baru saat studi di luar negeri, maka langkah yang bisa kalian lakukan pertama adalah ambil sedikit waktu untuk step back dan menenangkan diri. Pada masa menenangkan diri, kalian bisa melakukan refleksi dan menanamkan kembali mindset keterbukaan dan yakinkan diri sendiri bahwa perbedaan budaya tersebut adalah hal normal! Kadang, banyak culture shock yang semakin parah karena mahasiswa tidak memiliki waktu untuk step back, menjauh dari segala hiruk pikuk, dan mencoba melakukan refleksi. Padahal, ketika kita sudah merasakan “tidak baik-baik saja”, sangat dianjurkan untuk menenangkan diri sendiri terlebih dahulu dan mencoba menerima, memahami, dan melakukan refleksi atas kondisi yang ada! Saat pikiran dan hati mulai tenang, maka kita akan merasa lebih baik terutama dalam menghadapi berbagai macam perbedaan budaya dan kebiasaan. Sekali lagi, tanamkan mindset bahwa perbedaan itu bukan hal yang buruk. Sekalipun itu hal negatif, kalian tidak perlu “attach” dengan hal-hal tersebut kok, tapi kalian memang harus menghormati dan hidup berdampingan dengan lingkungan itu!
Sharing dengan Sesama Indonesian Community
Ini mungkin bisa jadi solusi banget buat kalian yang merasakan culture shock sekaligus ingin mengobati homesick yang biasanya kerap muncul bersamaan! Biasanya, culture shock bisa jadi muncul dan lebih parah ketika kita hanya menghadapi dan memendamnya sendirian! Kalian bisa membangun koneksi dengan komunitas Indonesia di luar negeri tempat kalian studi, seperti melalui PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) atau club terkait. Disana, kalian akan menemukan banyak teman seperjuangan yang tentunya pernah melalui masa masa culture shock saat awal menetap di negara tersebut. Dengan melakukan sharing dan berbagi cerita, maka mereka bisa ikut mendengarkan atau bahkan memberikan tips. Part terpentingnya, kalian jadi tidak merasa sendiri dalam menjalani dan menghadapi semua ini! Meskipun terdengar klise, tapi rasa kebersamaan dan kekeluargaan bisa loh meredam dampak negatif dari culture shock yang biasanya mahasiswa hadapi! Jadiii, jangan pernah putus asa dan menyerah yaa kalau kalian menghadapi culture shock di negara tujuan! 😀
Lakukan Adaptasi yang Proaktif
Hmmm apa itu adaptasi proaktif? Simpelnya, kalian bisa melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan atau pembiasaan tapi disertai dengan usaha untuk membaur, terbuka, dan tidak menutup diri sambil menerima berbagai macam kondisi perbedaan tersebut! Jika kalian hanya berdiam diri, pasif, dan terus menyesali culture shock yang kalian alami, maka kalian hanya akan terpuruk pada kondisi negatif tersebut, dan bisa berdampak negatif yaitu kalian menjadi jenuh dan tidak betah untuk melanjutkan studi atau bertahan hidup di negara tersebut! Jadiii, sambil melakukan penyesuaian diri, lakukan juga pembauran terhadap lingkungan baru kalian. Cobalah untuk membangun koneksi dengan mahasiswa internasional, sharing dengan mereka, maka kalian juga akan semakin dekat dengan perbedaan-perbedaan tersebut sehingga itu bukan lagi dinilai sebagai ancaman, namun sebagai bagian dari kehidupan dan lingkungan kalian selama studi di negara tujuan. Ingatt! Sekali lagi, perbedaan bukanlah sebuah ancaman, itu adalah budaya yang ada di negara tersebut dan kamu wajib menghargainya!
Nah itu dia beberapa tips untuk mengatasi culture shock yang bisa kalian terapkan untuk diri sendiri agar kondisi tersebut yang kalian alami tidak berdampak negatif sehingga mengganggu studi kalian! Perbedaan adalah hal wajar dan normal, kita tidak perlu takut untuk menghadapinya! Gunakan kesempatan itu untuk mengeksplor hal-hal baru yang positif untuk self-development kalian! Semangaattt!