Kenalan dulu Yuk! Ada Beasiswa Swedish Institute Scholarship for Global Professional (SISGP) untuk Kuliah ke Swedia

Bagikan Artikel

Share on facebook
Share on twitter
Share on email
Share on whatsapp

Hayo siapa yang punya cita-cita kuliah di Swedia? Negara yang terkenal dengan brand-brand internasional seperti IKEA, Volvo hingga Scania ini sekarang memang sedang menjadi salah satu negara tujuan studi favorit mahasiswa Indonesia loh. Nama-nama universitas seperti Lund University, Uppsala University, KTH Royal, Karolinska Institute dan Gothenburg University tentu sering kita dengar karena sepak terjangnya dalam ilmu pengetahuan seperti botanis Carl Linnaeus, hingga mantan Sekjen PBB yaitu Dag Hammarskjold.

Jika sudah berminat, lantas apakah studi di Swedia itu sulit? Menurut penulis, studi di Swedia cukup mudah. Jawaban ini hadir bukan tanpa alasan, nah Simak yuk beberapa alasan kenapa Swedia bisa jadi tujuan studi buatmu!

 

  1. Swedia mempunyai pendaftaran program studi jenjang S1 dan S2 yang terpusat di universityadmissions.se. Sistem ini sangat membantu loh, apalagi jika kita masih suka kebingungan karena alur pendaftaran universitas yang banyak sekali. Berkat system ini, kita tidak perlu repot-repot harus mengunjungi banyak situs universitas untuk mendaftar program yang kita inginkan.
    Source: Freepik
  2. Pendaftaran universitas di Swedia cukup terjangkau karena hanya 900 Krona atau sekitar Rp 1.200.000,- hingga Rp 1.300.000,- tergantung kursnya ya. Loh kok terjangkau? Jadi begini, karena dengan 900 Krona itu kita bisa memilih hingga 5 program jadi murah kan?

    Source: Freepik
  3. Persyaratan seleksi universitas yang lebih mudah. Hal ini karena rata-rata universitas di Swedia sudah mulai meninggalkan persyaratan surat rekomendasi/referensi yang biasanya jadi pekerjaan rumah cukup berat bagi para calon mahasiswa abroad. Sebagai contoh, Jurusan Sosiologi Hukum di Lund University misalnya, jurusan ini tidak lagi meminta surat rekomendasi/referensi dari calon pelamar. Tapi perlu diingat ya kebijakan ini tidak berlaku untuk semua program ya.

    Source: Dokumentasi Pribadi
  4. Selain itu, tentu karena banyak universitas top dunia yang ada di Swedia. Contoh berdasarkan lembaga survey QS Ranking, pada tahun 2023, ada KTH Royal Institute of Technology dan Lund University yang masuk 100 besar dunia. Sementara berdasarkan lembaga survey Times Higher Education ada Karolinska Institute yang masuk 100 besar dunia. Tapi ingat tiap lembaga survey punya indikator mereka sendiri, namun mengingat bagaimana unggulnya kualitas pendidikan di Swedia yang masuk 10 besar terbaik di dunia, tentu perguruan tinggi di Swedia mempunyai jaminan mutu pendidikan yang baik.
    Source: Dokumentasi Pribadi

Lalu bagaimana dengan biaya kuliahnya dan biaya hidupnya? Berdasarkan riset penulis, biaya kuliah di Swedia untuk warga Non-Uni-Eropa bisa berkisar Rp 55.000.000 – Rp 120.000.000/semester dan ini tergantung jurusannya. Biaya hidup? Penulis menghitung paling tidak dibutuhkan sekitar Rp 12.000.000 – Rp 15.000.000/bulan namun tetap memperhitungkan gaya hidup dan kota ya.

Bagi sebagian orang mungkin biaya ini sangat mahal, namun tenang karena selalu ada solusi dari masalah yang ada. Salah satu solusinya adalah Beasiswa Swedish Institute Scholarship for Global Professional (SISGP). Lantas apa saja benefit beasiswa ini? Wah sangat banyak! Dari mulai tidak perlu membayar uang kuliah hingga lulus, uang tunjangan yang dibayarkan tiap bulan yang bila dirupiahkan akan sekitar Rp 15.000.000 – Rp 16.000.000/bulan. Uang keberangkatan sekitar Rp 20.000.000, fasilitas berupa toleransi untuk melakukan pembayaran uang akomodasi yang disediakan kampus hingga kita menerima uang pertama beasiswa. Yang satu ini akan penulis beri contoh, jadi kita sebagai awardee diberikan keleluasaan untuk membayar akomodasi setelah menerima uang pertama beasiswa kita jadi tidak perlu panik untuk buru-buru melakukan pembayaran sebelum menerima uang beasiswa (meskipun tidak semua kampus). Benefit yang tidak kalah penting selanjutnya tentu asuransi kesehatan yang telah disediakan oleh pihak Swedish Institute jadi para awardee tidak perlu pusing mencari asuransi lagi nih.

Namun, meskipun terlihat menarik tentu dibutuhkan perjuangan yang sangat luar biasa. Pertama hanya 250-300 orang dari seluruh dunia yang diterima di mana jumlah pendaftar bisa lebih dari 10.000 orang. Selain itu SISGP hanya membuka pelamar yang mendaftar universitas untuk masa studi musim gugur sedangkan Swedia sendiri terdapat dua termin pendaftaran yaitu musim gugur dan musim semi dalam satu tahun. Hal ini tentu mengakibatkan kesempatan untuk diterima Beasiswa SISGP semakin terbatas.

Selain itu, tidak semua program disediakan pihak SISGP untuk diberikan beasiswa karena Beasiswa SISGP hanya tersedia untuk program master atau S2 dan memang tidak untuk jenjang S1. Tapi tenang karena tahun 2023 saja ada ratusan program kok yang available. Perlu diingat juga program yang available sangat berkaitan dengan program-program yang berhubungan dengan SDGs atau Pembangunan berkelanjutan. Jadi penting sekali untuk kamu untuk cek daftar program yang tersedia untuk beasiswa SISGP ya!

Selain itu, tantangan lainnya, nah ini yang harus diperhatikan karena sesuai namanya SISGP hanya memberikan beasiswa bagi pelamar yang sudah terhitung profesional atau mempunyai pengalaman kerja lebih dari 3.000 jam. Tipsnya? Kamu akan unggul dari pelamar lain jika punya pengalaman kerja dan kepemimpinan yang baik di sektor yang berkaitan dengan SDGs. Nah tapi jangan khawatir karena berdasarkan pengalaman penulis, tidak perlu pengalaman kerja dan kepemimpinan dalam projek yang besar karena selama kamu bisa menjelaskan semuanya dengan baik serta realistis, SISGP akan mempertimbangkan hal tersebut. Penulis masih ada beberapa tips lainnya, tapi mungkin akan penulis berikan di lain waktu ya.

Tantangan selanjutnya, SISGP sudah menyediakan pertanyaan dan format jawaban berserta jumlah maksimal kata. Jujur ini cukup sulit apalagi bagi kita tidak terbiasa merangkum sesuatu menjadi singkat sehingga terkadang kita akan mengalami kendala dalam menjelaskan kenapa diri kita secara baik karena terbatas sekitar 250-350 kata saja.

Tapi dibalik tantangan tentu ada kemudahan. Pertama SISGP merupakan beasiswa yang tidak repot karena hanya ada proses seleksi mendapatkan LOA dari universitas kemudian seleksi final berdasarkan berkas yang kita kirim, benar! Tidak ada wawancara dan lain-lain! Kedua, SISGP juga tidak membutuhkan sertifikat Bahasa Inggris baik IELTS atau TOEFL karena dua hal ini sudah pasti dimiliki kandidat ketika mendaftar universitas. Perlu diingat sertifikat ini tetap penting kamu siapkan untuk mendaftar universitas ya!. Ketiga, SISGP mempunyai proses yang cenderung cepat karena hanya membutuhkan 3-4 bulan untuk menyelesaikan semua proses, cepat bukan?

Jangan insecure atau takut dengan fakta di atas karena penulis juga dulu seperti itu namun fakta semua bisa kita lalui dengan kerja keras, jika kamu merasa takut atau tidak percaya diri ingatlah pepatah Swedia yang satu ini:

“Rädsla mindre, hoppas mer; Ät mindre, tugga mer; Gnälla mindre, andas mer; Prata mindre, säg mer, Älska mer, och alla goda ting kommer att bli din – Fear less, hope more; eat less, chew more; whine less, breathe more; talk less, say more; love more; and all good things are yours”

Nah, jika sudah tau semua proses untuk studi di Swedia, kamu mau tunggu apalagi? Ayo semangat mengejar mimpimu untuk studi di Swedia!

Nah, buat belajar IELTS bareng IELTSpresso, kamu bisa cek kelas persiapannya di sini:

IELTS Live Class atau IELTS Bundling Test

Atau, buat kamu yang mau join scholarship mentoring juga bisa cek di sini:

Scholarship Mentoring

 

 

Artikel Terbaru Lainnya

WeCreativez WhatsApp Support
Customer Support kami siap membantu kamu!
👋 Halo, Jangan ragu bertanya ya