Intip Profil Lima Ilmuwan Indonesia

Bagikan Artikel

Share on facebook
Share on twitter
Share on email
Share on whatsapp

Ada banyak bidang studi yang bisa kamu pelajari dan kuasai seperti bidang Art & Humanities (Linguistics. Archaeology, Architecture and Built Environment, Art and Design, English Language and Literature, etc.), Engineering and Technology (Chemical, Computer Science and Information System, Data Science, etc.), Life Sciences & Medicine (Agriculture and Forestry, Medicine, Psychology, Dentistry, etc.), dan Natural Sciences (Chemistry, Earth and Marine Sciences, Material Sciences, etc.).

Selain itu, Indonesia masih memerlukan para ahli dari lima sektor ini, sehingga dengan mempelajari bidang studi di atas tentunya akan memberikan kontribusi untuk kemajuan Indonesia.

source image: pexels.com

Seiring berjalannya waktu, jumlah ilmuwan Indonesia mulai terus bermunculan, seperti yang akan MinSo bahas. Beberapa ilmuwan tersebut ada yang memiliki 2 paten, berkontribusi terhadap penemuan besar di masa pandemi Covid-19, diterima di kampus top dunia dari S1-S3, ada juga yang menjadi penerima dana riset dari Uni Eropa melalui program bergengsi dan kompetitif plus penelitian berskala internasional, lalu last but not least, ada yang menjadi ahli epidemiologi Indonesia.

Nah, ini dia daftar dan background para ilmuwan Indonesia yang telah mengharumkan nama bangsa atas kontribusi dan pencapaian yang diraih. 

Novalia Pishesha

Biological Engineering

First, WNI asal Malang, Novalia Pishesha. Ia menempuh pendidikan di City College of San Francisco, University of California, Berkeley untuk jenjang S1 dan mengambil Bioengineering, Graduate Student di Massachusetts Institute of Technology (MIT), dan S3 di Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengambil Biological Engineering.

Sederet prestasi dan juga beasiswa yang diraihnya yaitu: Siebel Scholarship, MIT Graduate Women of Excellence, International House Scholarship, Faculty for the Future Fellowship, Thoman Hynes General Chemistry Scholarship, dan masih banyak lagi. 

Saat ini, ia juga menjadi Junior Fellow dengan fokus tentang nanobody, di Harvard Society of Fellows sejak Juli 2018 lalu. Seleksi dari Junior Fellows ini terkenal kompetitif dan ketat, lho. Bahkan, berdasarkan website resmi Harvard University: They must be persons of exceptional ability, originality, and resourcefulness, and should be of the highest calibre of intellectual achievement, i.e. manifesting extraordinary creativity and shaping the future direction of their chosen field. 

Nggak hanya itu, sejauh ini, Novalia sudah memiliki dua paten yaitu tentang teknik untuk memodifikasi sel darah merah dan bagaimana membuat sel darah merah ini dalam jumlah yang besar serta kualitas yang bagus. Ia juga masuk dalam MIT Innovators Under 35 pada tahun 2021 lalu. 

Carina Citra Dewi Joe

Biotechnology

Second. Saat masa pandemi Covid-19 pasti nggak asing dengan vaksin AstraZeneca. Dilansir dari website BBC, salah satu figur tim penemu vaksin ini yaitu ilmuwan asal Indonesia, Carina Joe. Ia menempuh studi S1 di The University of Hong Kong mengambil jurusan Biotechnology, lanjut S2 dan S3 di RMIT University dengan jurusan yang sama.

Kemudian ia menjadi Senior Postdoctoral Researcher di University of Oxford hingga bergabung dengan tim Oxford AstraZeneca yang dipimpin oleh Dr Sandy Douglas. Tim ini menerima penghargaan Pride of Britain pada tahun 2021 lalu. 

Dilanjutkan dari BBC, Dr Sandy Douglas (ketua tim) bercerita bahwa Carina-lah yang menemukan formula “dua sendok makan sel” yang mana menjadi landasan produksi vaksin dengan jumlah besar (hingga 10 kali) plus kemungkinan vaksin ini dibuat dengan “harga semurah mungkin”.

Lebih impressive-nya lagi, “formula 30 mililiter sel (sekitar dua sendok makan)” yang ditemukan oleh Carina ini, berkontribusi besar karena jumlah produksi vaksin meroket hingga 10 kali lebih banyak dari biasanya dan dalam waktu yang singkat. Karena kontribusi luar biasanya terhadap dunia, ia menerima penghargaan Woman of the Year 2021 dari TIMES Indonesia dan Winner of Young Investigator Awards 2022 for Vaccines.

Noor Titan Putri Hartono

Mechanical Engineering

Next, ada Noor Putri Titan Hartono, ilmuwan Indonesia yang berasal dari Cimahi. Ia menempuh pendidikan S1 hingga S3 di Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan mengambil studi Mechanical Engineering. Saat ini ia sedang mengambil Postdoctoral Researcher di Helmholtz-Zentrum di Berlin, Jerman.

Dalam wawancaranya dengan VoA, ia fokus mengembangkan material untuk panel surya yang lebih murah dan efisien demi pemerataan listrik di Indonesia. Titan menjelaskan bahwa panel surya umumnya terbuat dari 80% silikon dan harganya yang terhitung mahal. Sehingga ia sedang mengembangkan dari bahan lain yaitu perovskite yang harganya lebih murah tetapi daya gunanya sebanding dengan silikon.

Titan juga menambahkan bahwa pemerataan listrik akan banyak terbantu dengan adanya teknologi panel surya ini. Alasannya, karena ramah lingkungan dan nggak butuh transmisi yang sulit dari Pulau Jawa.

Amando Lasabuda

Geology

Selanjutnya, ilmuwan yang berkecimpung di dunia Geologi, Amando Lasabuda. Ia menempuh pendidikan S1 di Institute Teknologi Bandung (ITB) mengambil Geophysical Engineering, S2 di University of Bergen (UiB) mengambil Petroleum Geoscience, dan S3 di UiT – The Arctic University of Norway mengambil Geology.

Baru-baru ini ia menjadi salah satu penerima dana riset dari Uni Eropa melalui program Marie Sklodowska-Curie Actions (MSCA) Global Postdoctoral Fellowship yang mana dilansir dari ceritanya dengan Bisnis.com, “Program ini terkenal dengan pendanaan riset-riset yang high-risk high-reward”.

Penelitian ini merupakan penelitian kolaborasi internasional dengan The University of Sydney dan University of Oslo yang berjudul Barents Sea Evolution (BRAVO). Penelitian ini akan mengkaji tentang paleo-geography dan transportasi sedimen “source-to-sink” di Laut Barents yang terletak di wilayah Arktik.

Tujuannya adalah untuk menciptakan model paleogeografi yang reliable dan menyeluruh dilihat dari segi tektonik dan sedimentologi. Mengingat, belum adanya pemodelan paleogeografi yang secara terperinci mengkaji rekonstruksi Laut Barents sejak 66 juta tahun yang lalu.

Dewi Nur Aisyah

Epidemiology

Last but not least, ada Ahli Epidemiologi Indonesia, Dewi Nur Aisyah. Untuk education background-nya, ia menempuh studi jenjang S1 di Universitas Indonesia – Epidemiology, S2 di University College London (UCL) – Modern Epidemiology, dan S3 atau Ph.D di University College London (UCL) – Infectious Disease Informatics.

Untuk prestasi yang pernah ia raih yaitu menjadi National Winner Imagine Cup Student Competition 2016, kompetisi bergengsi yang disponsori oleh Microsoft Corporation, diadakan sejak tahun 2003 dan berkembang hingga memiliki 358,000 kompetitor mewakili 183 negara.

Nggak hanya itu, sederet prestasi lainnya yang ia raih diantaranya: One Health World Congress Travel Awards 2022, 40 Inspiring Muslim Influencer – The Creator, Women of the Year 2020 dari Her World Indonesia, Bill and Melinda Gates Foundation Young Investigator Award hingga Inspirational Female Young Scientist dari TEMPO Magazine.

 

MinSo yakin masih banyak para ilmuwan Indonesia yang belum terlacak dan tentunya juga calon-calon ilmuwan yang masih berjuang menuntut ilmu demi memperdalam keahliannya untuk ikut berkontribusi terhadap kemajuan Indonesia. Usaha dibalik prestasi dan pencapaian dari kelima ilmuwan di atas tentunya nggak akan bisa kita bayangkan.

Tetapi karena tekad dan mimpi yang begitu ingin diraih, semua dilalui dengan semangat yang membara juga. So, MinSo harap para readers di sini juga terus semangat dan pantang menyerah untuk mencapai cita-cita dari diri kamu sendiri 💪🔥

Anyway, adakah dari kalian yang mau mengikuti jejak kampus dari para ilmuwan di atas? Kalo iya, jangan lupa persiapkan dari sedini mungkin untuk aplikasi pendaftarannya. Banyak beasiswa yang bisa kamu coba.

Kalau kalian noticed, mostly, universitas-universitas almamater dari para ilmuwan ini berlokasi di English native country yang artinya negara dengan penutur asli bahasa Inggris. That’s why, kemampuan bahasa Inggrismu akan diperhitungkan. 

Nah, salah satu bentuk bukti kemampuan bahasa Inggris-mu diukur dari skor IELTS yang mana sertifikat ini menjadi salah satu syarat penting masuk perguruan tinggi di negara ini. Apakah kalian sudah punya skor IELTS? Atau ingin meningkatkan skormu karena belum sesuai target?

Langsung cus persiapan bareng expert di IELTSpresso, Sob! Akan banyak benefit yang kamu dapat juga seperti free IELTS Prediction Test, buku latihan, mendapat feedback, dan masih banyak lagi!

Nah, buat belajar IELTS bareng IELTSpresso, kamu bisa cek kelas persiapannya di sini:

IELTS Live Class atau IELTS Bundling Test

Atau, buat kamu yang mau join scholarship mentoring juga bisa cek di sini:

Scholarship Mentoring

Dan, ini untuk proofreading ya:

Essay Proofreading dan Translation

Jangan lupa pantau terus informasi terupdate seputar beasiswa, IELTS, dan study abroad di Blog IELTSpresso! Kamu juga bisa cus ke Instagram dan TikTok IELTSpresso! ✈️ 🎓

🌟 GOOD LUCK 🌟

Artikel Terbaru Lainnya

WeCreativez WhatsApp Support
Customer Support kami siap membantu kamu!
👋 Halo, Jangan ragu bertanya ya