Tak terasa, pendaftaran LPDP tahun 2024 semakin dekat. LPDP adalah salah satu beasiswa prestisius yang diincar banyak orang karena memberikan pembiayaan secara penuh sekaligus uang saku buat mahasiswa pascasarjana (S2 dan S3) yang kuliah di dalam maupun luar negeri.
Kalau kamu berminat untuk daftar LPDP tahun 2024 mendatang, kamu harus tau kalau ada beberapa tahapan proses seleksi. Pertama adalah seleksi Administrasi, kedua seleksi Bakat Skolastik, dan ketiga seleksi Substansi. Nah, dalam seleksi paling pertama, semua pendaftar diwajibkan membuat essay atau personal statement yang berisi narasi perkenalan dan motivasi untuk mendapatkan pendanaan LPDP.
Di artikel kali ini, MinSo bakal membagikan lima kesalahan yang sering dilakukan para pendaftar LPDP dalam menulis essay. Silakan catat poin-poin di bawah ini dan jangan sampai melakukan kesalahan ini di essay-mu ya Sob!
1. Tulisan bertele-tele
Kesalahan pertama yang sering terjadi dalam essay LPDP adalah tulisan yang bertele-tele atau tidak straight to the point. Panitia seleksi LPDP mengecek ribuan essay setiap tahunnya, jadi jangan menghabiskan waktu mereka dengan tulisan yang melantur.
Sebagai solusi, coba jangan memasukkan terlalu banyak data statistik seperti “Menurut data BPS tahun 2014-2018, 66,48 persen penduduk Indonesia belum mengakses internet.” Jangan pula memasukkan informasi yang tidak relevan dengan maksud essay-mu. Dan terakhir, jangan mengulang ide terus menerus, misalnya dengan bercerita tentang mimpimu sebagai social worker sampai 5x.
2. Paragraf terlalu panjang
Salah satu alasan kenapa tulisanmu terlihat bertele-tele adalah paragraf yang terlalu panjang. Ini bisa membuat panitia seleksi lelah membaca tulisanmu dan berujung pada diskualifikasi. Hal yang perlu diingat adalah kamu harus membuat essay-mu nyaman dibaca dan bisa menggaet perhatian panitia seleksi.
Agar terhindar dari kesalahan ini, ikuti rule of thumb yaitu menulis 1 paragraf tidak lebih dari 200 kata.
3. Kalimat klise
Kalimat klise dapat membuat tulisanmu tidak stand out dibanding pendaftar LPDP lainnya. Selain itu, kalimat semacam ini memberikan kesan generic dan murahan karena seakan-akan kamu cuma copy paste kutipan tertentu dari Google.
Sebagai solusi, hindari menulis quotes yang terlalu populer seperti “Berikan aku 10 pemuda dan akan aku guncangkan dunia.” Jangan pula memakai kalimat yang overused seperti “I have always wanted to be…”
Selalu baca dan evaluasi esaimu dengan kritis, ya!
4. Rencana studi & kontribusi tidak konkret
Ini merupakan kesalahan yang cukup sulit untuk dicari jalan keluarnya, karena rencana studi dan kontribusi yang konkret itu harus dibangun dan dipikirkan dengan sangat matang. Bahkan, ada yang perlu waktu berbulan-bulan agar bisa menemukan dan meracik rencana studi yang dan kontribusi yang tepat.
Salah satu cara yang dapat memudahkanmu memikirkan hal ini adalah dengan menjelaskan rencana jangka pendek dan panjang dengan teknik SMART (Specific, measurable, attainable, relevant dan time-bound).
5. Menulis tanpa outline
Banyak orang menulis berdasarkan feeling atau suka-suka hati saja. Padahal, essay yang baik adalah essay yang terstruktur rapi sehingga panitia seleksi bisa memahami isi tulisanmu dengan mudah.
Jadi, sebelum menulis, coba buat struktur esai yang rapi dan logis. Jika belum tahu caranya, mintalah bantuan mentor atau alumni beasiswa agar memastikan struktur tulisanmu sudah ideal.
Nah, kalau kamu kebingungan mencari mentor profesional yang bisa membimbing kamu dalam perjalanan mendapatkan LPDP, kamu bisa ikuti program scholarship mentoring IELTSpresso berikut ini:
Sobat IELTSpresso yang ingin meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris, kamu bisa ikut IELTS Live Class bareng tutor-tutor IELTS yang sudah berpengalaman. Cek kelas persiapannya di sini:
IELTS Live Class atau IELTS Bundling Test
Jangan lupa pantau terus informasi terupdate seputar beasiswa, IELTS, dan study abroad di Blog IELTSpresso! Kamu juga bisa cus ke Instagram dan TikTok IELTSpresso!